Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keris Langka yang Diburu Kolektor: Berlapis Emas, Gading, Berlian

image-gnews
Sejumlah keris yang diperlihatkan dalam Pameran Masterpiece Keris Nusantara di Hotel.Ros In Yogya 9-10 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Sejumlah keris yang diperlihatkan dalam Pameran Masterpiece Keris Nusantara di Hotel.Ros In Yogya 9-10 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keris yang dibuat di masa lampau kerajaan Yogyakarta dan Surakarta menjadi perburuan berharga saat ini. Jika ada yang bisa menemukan, keris-keris dengan usia pembuatan lebih dari satu abad nilainya mencapai ratusan bahkan miliaran ruipah.

Baca: Keris Naga Raja Era Sultan, Merinding Sebelum Cerita Kekuatannya

Meski begitu, harga keris sangat subyektif tergantung pemilik memperlakukan keris pusakanya. Sesepuh yang juga pengurus Paguyuban Pemerhati Tosan Aji Yogyakarta atau Mertikarta, Raden Mas Hardo Wiyono mengatakan setiap era kerajaan Yogyakarta maupun Surakarta hampir pasti mengeluarkan produk kerisnya sendiri.

Keris-keris yang dibuat di masa Keraton Yogyakarta saat dipimpin Sultan Hamengkubuwono VII (1877 – 1920) dan Keraton Surakarta ketika dipimpin Paku Buwono X (1893‎ – ‎1939) atau karya Sunan Gandok, menurut Hardo, menjadi kering yang paling diburu kolektor.

"Pada masa Sultan Hamengkubuwono VII keris dibuat dengan indah, material bagus. Karena saat itu raja bertahta dalam kondisi merdeka dan kaya," ujar Hardo saat ditemui Tempo di sela pameran Masterpiece Keris Nusantara di Hotel Ros-In Yogyakarta, Sabtu dan Minggu, 9 - 10 Februari 2019.

Hardo yang juga pemilik salah satu keris langka bernama Naga Raja itu menuturkan, keris yang diproduksi di era Sultan Agung (1613 - 1645) berbeda dengan era Sultan Hamengkubuwono VII. "Di era Sultan Agung adalah masa perang. Maka keris dibuat sejadinya karena untuk perang saat masih ada VOC," ujarnya.

Mewahnya keris produksi era Sultan Hamengkubuwono VII bisa dilihat dari berbagai sudutnya. Sebagian besar keris dibuat untuk kalangan bangsawan, berlapis emas, dan berbahan batu meteor.

Keris Singo Barong. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pameran Masterpice Keris Nusantara diperlihatkan sejumlah keris langka dalam sebuah ruang tertutup. Beberapa keris yang bernilai sejarah misalnya Keris Singo Barong dengan ciri khas hiasan berbentuk singa pada bagian gandik (wajah) keris. Singo Barong ini dapurnya terbuat dari emas kamorogan dengan bagian deder (gagang) dari gading gajah, dan mendhak (cincin) dari berlian.

Keris Carito Keprabon. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Ada pula Keris Carito Keprabon yang dikenal sebagai keris legendaris penolak bala. Keris jenis Luk 11 ini gagangnya terbuat dari gading gajah dan cincin serta selubung sarung berlapis emas.

Keris Sepang yang bertabur emas. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Keris yang tersohor adalah Naga Sapta yang memiliki bentuk mustaka (kepala) unik seperti rongga berselimut emas. Naga Sapta dipercaya sebagai keris pegangan pemimpin masa silam yang membawa kewibawaan. Ada jenis keris Luk 7 dan 13 yakni Keris Carito dan Panji Penewen yang berbahan emas kamorogan sampai bagian cincin dan gagangnya.

Keris Panji Penewen. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

4 jam lalu

Perayaan adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman pada 1-3 Mei 2024. Dok. istimewa
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.


Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

6 jam lalu

Benda berpendar cahaya kehijauan terekam melintasi langit Yogyakarta. Dok. Istimewa
Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.